Bulu Perindu Sukma
Bulu Perindu sukma mendatangkan jodoh dalam waktu
singkat
Garansi 100 %


Di dalam blog ini akan saya jelaskan tentang khasiat dari Bulu Perindu yang melegenda yang
khasiat utamanya adalah sebagai media pengasihan atau pemikat lawan jenis,baik Pria ataupun
Wanita.
Bulu perindu dapat mengatasi Solusi asmara anda yang kandas,pacar di ambil orang,cinta
bertepuk sebelah tangan, dan semua yang berhubungan dengan asmara ..
Bulu Perindu Asli Kalimantan
http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSJc7gC0B3roJywCjT_rhk3-gExBRhaUu12l3AYhXvKXMsf6_96nA
http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQyXwddpsb8cqY4okcxC2xoHzec4puPCdrX2qxJZBaAcoNT768ZFuRWFBrcZg
mahar tingkat satu 250 ribu plus ongkos kirim 50 ribu
khasiatnya antara lain.. pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita tanpa ritual,puasa dan tanpa pantangan juga bisa di wariskan ke Anak CucuTanpa perlu panjang lebar berikut Testimoni para pemakai Bulu Perindu Sukma.
mahar tingkat Dua 500 ribu plus ongkos kirim 50 ribu
Khusus yang tingkat dua perbedaanya dengan tingkat satu adalah khusus bagi yang sudah berumah tangga atau sudah menikah, mengapa demikian karena power atau bulu perindu tingkat 2 mempunyai power 2x lebih besar dari tingkat 1 karena untuk orang yang sudah menikah rata-rata mempunyai aura yang sudah melemah karena faktor energi cakranya yang meredup akibat sudah seringnya berhubungan badan, jadi di butuhkan kekuatan ekstra untuk menggunakan bulu perindu ini.
kekuatan bulu perindu tingkat 2 ini di fokuskan untuk mengembalikan pasangan yang selingkuh/pergi dengan laki-laki lain atau sudah tidak cinta lagi
khasiatnya antara lain.. pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita tanpa ritual,puasa dan tanpa pantangan juga bisa di wariskan ke Anak CucuTanpa perlu panjang lebar berikut Testimoni para pemakai Bulu Perindu Sukma.

"Bagi Para Pria dan wanita Yang Ingin Berhasil Dalam Mengatasi masalah asmara,jodoh,perselingkuhan,agar di sayang atasan dan juga pelaris usaha,Bisa Menggunakan Bulu Perindu Ini Sebagai Solusi"

"Saya tidak tahu lagi harus mengucapkan apa, kecuali mengacungkan kedua jempol saya untuk Bulu Perindu Sukma Milik Bapak Waluyo , dalam tempo 7 hari saja istri saya yang selingkuh dengan pria lain kembali ke pelukan saya serta memohon ampun dan sungkem kepada saya,
dengan membaca petunjuk Bapak Waluyo langsung saya praktekan saran yang dibilang Beliau dan Alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan.
Terima kasih Bapak Waluyo.
Misuanur - cahayase***@yahoo.co.id
Jl. Mojosongo, Jebres, Surakarta, Jateng


"Luar biasa !!! Setelah menggunakan Bulu Perindu, saya bisa bergonta-ganti pasangan akhirnya bisa tersenyum puas.... Silahkan pesen di situs ini, dijamin bikin glegek'en. Dan yang jelas, setelah saya merasakan manfaat dari Bulu Perindu ini, sekarang saya bisa mencari kekayaan yang sungguh mudah dan fantastis !!! Recomendasi reseller boss !!!".
Binsamdony - semestar***@plasa.com
Jl. Raya Cetho - Sukuh, Karanganyar


"Assalamualaikum Wr. Wb Terima kasih abah WALUYO atas paket produknya yang telah kami terima dan setelah kami mencobanya, sangat luar biasa. Dulu sebelumnya setiap kali saya berkumpul dengan istri, selalu saja terjadi pertengkaran, karena masalah tuntutan ekonomi yang membuatanya selalu ingin di cukupi, hasilya selalu ribut dan ribut melulu, setelah memakai Bulu Perindu Bapak Waluyo dan di gunakan buat Pelaris usaha saya di bidang Pecah belah, Alhamdulillah setelah mengikuti saran dan arahan dari Bapak Waluyo Yng kontinyu saya lakukan Alhamdulillah hasilnya sungguh luar biasa, semua kebutuhan saya telah tercukupi. makasih Bapak Waluyo.
Zabidi - zabidiward***@yahoo.com
Playen, Gunungkidul


"Awalnya sebelum menemukan program ini hati saya selalu gelisah bertahun-tahun dengan biaya tidak sedikit mencari jalan pintas namun tidak pernah hasil dan tetap gelisah, akhirnya setelah menerima paket Bulu Perindu dan membacanya ada ketenangan batin, selain Bulu Perindu yg luar biasa, programnya meyakinkan dan masuk akal serta bisa dijalankan dengan mudah, succes untuk Bulu perindu Sukma".
Khoirul- kacuk***@yahoo.com
Jl K.Hasyim 69, Plongan, banyuwangi


"Assalamualaikum Wr. Wb. pak WALUYO Bulu Perindu sudah saya terima. Pertama kami ucapkan kepada Allah karena tidak ada yang lebih kuat kecuali Allah. Dengan sebab dan lantaran Bulu Perindu, Allah memberi tambahan kekuatan kepada saya.
setahun yang lalu saya telah bertunangan dengan seorang wanita, namun 3 bulan belakangan ini tiba2 dia seolah2 sudah tidak ada respon lagi terhadap hubungan kami, dan puncak saat malamtahun baru dia memutuskan hubungan pertunangan, malu ,sedih semua bercampur menjadi satu, saat main ke internet untuk facebookan ternyata menjadi suatu hal yang menjadi pemersatu hunguan saya kembali dengan tunangan saya , tepatnya setelah melihat iklan ini fi facebook, dan saya langsung tertarik dan langsung menghubungi beliau, Alhamdulillah setelah melakukan apa saja yang di paparkan dalam kertas panduan Bulu Perindu , yang memang sangat mudah apalagi tanpa puasa,ritual dan pantangan, Alhamdulillah dalam tempo 3 hari saja tunangan saya langsung memohon ampun kepada saya, berjanji akan selalu bersama selamanya.
terima kasih Pak Waluyo atas Bimbingannya.
ROIHAN - abadipulsa***@ymail.com
Merakurak, Tuban, Jawa Timur
Pembayaran dapat di lakukan ke rekening ini

BNI atas nama WALUYO no rek:0224430064
setelah transfer harap konfirmasi sms ke no 082362939492
pin bb 54C43B96 ( WALUYO )
sertakan juga no hp dan alamat lengkap saudara untuk memudah kan pengirimam bulu perindu.
bulu perindu dan tata cara penggunaanya akan di kirim melalui JASA TIKI (titipan kilat) , pos indonesia dan jne
data:image/jpg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/2wBDAAkGBwgHBgkIBwgKCgkLDRYPDQwMDRsUFRAWIB0iIiAdHx8kKDQsJCYxJx8fLT0tMTU3Ojo6Iys/RD84QzQ5Ojf/2wBDAQoKCg0MDRoPDxo3JR8lNzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzc3Nzf/wAARCAAqAHIDASIAAhEBAxEB/8QAHAAAAgMAAwEAAAAAAAAAAAAAAAYEBQcCAwgB/8QAPBAAAgEDAwIDBQMICwAAAAAAAQIDBAURABIhBkEHEzEUIlFhcTJCgSMkM2KRodHjFRYXU2aSlKTB4fH/xAAZAQACAwEAAAAAAAAAAAAAAAAAAgEEBQP/xAAmEQABBAEDAwQDAAAAAAAAAAABAAIDEQQSEyExQWEiUXHhBYHR/9oADAMBAAIRAxEAPwDaaiaOmgeaZlSJFLMzHgAaXT1JU1D/AJlSRJAwDJLVTeXvHPoMfI+pz8uDqB1f1FTCtS2+y106wzLJP5EOVfAyFzkd9pP01VdO3yWdKi5S0tyeSbcQKaEeSijGACeCeOWxn9mq75fVpBV+LFO3uOHwmy29RrPUx01dT+zTSkiFg2+OUjHAbAx6jGRzkYJyM93V19Xpzp+purQef5AXEe/buJIAGcHHr8NVtTQwtQ1cBVyWRsSE52shYKQeOADjtjGrc0VNfLLFDdYIqqKVEd1YZRmGDkfLPI12iPqGvkKvM1o5bwsyPjj/AIe/3v8AL18/txOMDp0f63+XpW8XbfbbV1UtFaqOGmijpUZ0hXaCzE+v4DUrwZsVBfL3Xi60kdVBBTAqkg3AMW/hnW+cfEEG9o4+T/UlCrWg2DxMiufT92vNXa5KantxUFI5fMaQkdvdGNUtB40pU3KGnksUixSyBA0dQHfJOOBtAP7f26meKKUvSfR5h6fiW3PWVaBjTe4XAHIOPlxrJujHqm6ptqUc8sMstSilo2KsRnJGR2wPTXPHxoJY3yaeO3PhQACtj648Tf6rXoW2O1rVHylkZ2nKFd3oCNp129BeIkvVtxnppLWlJFBD5rzCoL98D7o+ffWUeKtX7Z17dTxiN1h/ygDXT0zUVFFb6tYJdq1u1JdvrtUn3c/PPP4a45UUGPhCUjmvPUqxjYpneGN6la3dfEyClrZYKGhFVDGdvnmXYGPfAweNWfSXVNf1DO221LDSIcPUNOTz2AG3k6zPpS0QXu9QUVTOIY2BY9jIB91fn3+mdbJXrDY+m6w0aLDFSUsjoFGMbVJH7xrCxjLKbJ4V3PixsYCJrfV78rOrt4zimuMtPRWYyRROVLTzbGbBweADjTlbusFrrPb7ilvliFWpYxyNgoA23I45HGfxX4jXm2orKmqqfaqmollnJBMsjliSPQ516b6Gic9IWZq2SSeoamjlaSZi7bmG71PfnW7+QxY4Ym6RRWXTWnkWmANwODo1y0azUiqr9QS1tKppnC1UEglhLDgsOx+RBI+Wc840o26po7fWT+an9HSOS0lNJK8SqT6lcZ3ZwORx8PQE3dbcK2K+SwQ1MpZXgEVJ5SlJFY/lGJ27hgZOd2Bj0Poa2e5XeSiU0kj1FUyRNNFNTBVhlMsYMY93gEM45LEABs9zBxy4gghd45tLS0iwvlLLVXVXoqEu8EvuTVZBKRjOSFY/b3Fj8xxn4h2giWGJI41CoihVX4AcDSHHfbrUViyGqNHRSyytD5irDiPbAYwS0T8kM7YwPUjPu41MFwuUklyiWvnZo4pZInhiTEe2TAUq0YIJHGMtu5II40zcdze6WV+voKCyDxOSpruurtIlPO8ayLGrLGSMBF/5J0++AlDJT2+7VE8TxmSZEXepXgA59frpplra6CdIKq4VEVN5cbPV+ShYMVY7eE2gE45x2A9TnXO63qtoDanQTSRON9Rinw0q8DaFPo3O7GRgAn9XWhJkukhEIHtzft+kl8Uk3x8aedLPRwQSS4aSZtiFu23t9dJnhXaqmXrq2vLTTxpAWlLNGQOF+nz1tl3q7mbhDFbn90+W5BQFZBk5XdjjI79uNQoKy51MENYlZWRh6aaXyWgjADLkKCCm79/bjRHkuZj7QA79/pANBYL1BBcK6/XGrNFUt5tVI2RC3ve99PTT50l0fLW+Hs9QIHjr1qpJYw6EMygbSvPxA4/705Ncb5Lb4HoK01E5SV5SskZ27Y1YD9DxyT7uM/rakPfLvSuJJ0klgeqfy9kHOFR/yZwO5CkN3zjtnUZUzsiHZIFfK6RSuieHN6hZXDT18EyTQ09VHLGwZGETblYfhrR79fKi6+GlymjppUrvJEEkHlMW3FlBIGMkEEn/AM1PgqrxPRQxT1VbBVx1iwySezxr5sb+8GwUYDAwOPgdc5LlcVaVTUzJIhYUsQp1IqmDsNrHacegHBGB7x4Os3HxXQPu78K3mZwygLbRHe/pedxZro3At1ZkjA/N3/hr1dbqdaShpqZBhYY1QdsAAAaVZLzeKbcJI5JpHFQ9PiHh/fCohwOCrMOeMqc8nOJdkvFT7TDS3aZ1lCGImeMIZXD4VsDjLKUbA4G4a0syZ+QBYArys8m01aNGjWclRo0aNCFT31Z2ip/LFQ1OJs1C0zFZCmDjBBB+1tJwc4B+mqbyrkWbal0ExC+xF5fcQbm/S4OD2zuycYHJ3acDo04dQUpNqIbxVBYIhWReWSkjO7KpzODnKsCw2A8g+nHrqNLTXtYYEqXrQEfbI8RlcMAHxwkgcjlfvfDOdPejTCShVItKlFS3WO8pUvJN7GZygjaSQts2DBKsxXGc9t3z1BqY7uHrRGLg287i58wFBv4ACybWyP7vaceunnRqBJzdItJb0V2eSGalkqxBEsYZXknV5AWw+1WkODg/fDH4dscmh6gkVj+crNBIKdCsgAlARyZME45JUDPcAnTlo0biLSRWQ1jSU/swvEdKN4l855XJfavoFkV8fa5ztyDgc505QfoU+16D7QOfxzzrt0DSudYUL7o0aNKhGjRo0IX/2Q==
http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQmme_dl_uzL75YWXC9GiO2FWfdkPwVFY5NIsbWvcwUfZUT7gJyaq3DzQ
Harap juga di pahami tidak semua yang memakai bulu perindu ini berhasil, kita hanya berusaha semampu yang kita perbuat dan semuanya tentulah kembali kepada Allah SWT yang mengabulkan semua keinginan dan tugas kita adalah berikhtiar sesuai dengan kemampuan kita.

Selasa, 21 September 2010

GANASNYA JIN KEMANGMANG

Penulis : DHANNY



Konon, jin jenis ini biasa menampakkan diri dalam wujud seekor katak raksasa, dengan tengkuk membawa api berkobar-kobar. Api inilah yang bisa membakar apa saja....

Istilah Kemangmang mungkin sudah tercetus sejak berabad-abad silam. Dia dipercaya sebagai makhluk yang berada dalam lingkup alam gaib. Termasuk bangsa jin.

Berbeda dengan jenis jin lain yang punya karakter dan bentuk penampakkannya menyerupai fisik manusia, Kemangmang wujud penampakkan fisiknya disebutkan berupa sosok katak air dalam ukuran jumbo. Setidaknya, kepercayaan semacam ini tumbuh subur di kalangan masyarakat Pantura, Jawa Barat, khususnya di daerah Indramayu dan sekitarnya.

Selain ukurannya ratusan kali lipat dari ukuran katak air atau Bangkong biasa yang hanya sekepalan tangan orang dewasa, pada bagian antara kepala dengan punggung, atau persisnya di sekitar tengkuk Kemangmang, akan muncul api yang berkobar-kobar.

Api pada tengkuk Kemangmang ini bukan halusinasi ataupun hanya api fatamorgana, melainkan api yang sanggup membakar kayu-kayu kering. Konon dengan sebab ini, di sejumlah lokasi rawa-rawa dan pertambakan di wilayah Pantai Utara Jawa Barat, kerap terjadi insiden kebakaran hutan mangrove (bakau) yang, Banyak yang menduga kebakaran ini akibat ulah Kemangmang.

Uniknya lagi, api pada tengkuk Kemangmang ini tidak akan padam walau terkena air sekalipun. Tiap kali muncul ke permukaan air rawa, scara spontanitas api pada tengkuknya akan berkobar-kobar.

Sama seperti makhluk gaib pada umumnya, jin berwujud katak raksasa ini tidak pernah berani muncul pada siang hari. Kemangmang hanya melakukan penampakkan pada malam hari, khusus di sekitar areal rawa yang jauh dari pemukiman.

Karena keganasannya yang dapat membinasakan manusia akibat kobaran apinya, tak heran bila berpuluh-puluh tahun silam, keberadaan Kemangmang menjadi momok di kalangan penggembala kerbau di kawasan Pantura, khusus di wilayah pedesaan Kabupaten Indramayu.

Para penggembala kerbau ketika itu selalu mencari lokasi yang subur rerumputannya, disertai genangan air melimpah. Pasalnya, kerbau termasuk binatang darat yang tidak tahan sengatan panas matahari sehingga harus sering berkubang.

Untuk memenuhi selera binatang ternaknya, para penggembala kerbau terpaksa tinggal berhari-hari di areal rawa-rawa. Mereka inilah yang kerap menyaksikan fenomena penampakkan Kemangmang, dengan api pada tengkuknya yang berkobar-kobar.

Dalam suasana gelap, penggembala kerap kali dikejutkan oleh munculnya kobaran api di tengah-tengah rawa yang tergenang air dalam radius puluhan hektare. Api ajaib ini berkobar-kobar sesaat di permukaan air lalu hilang. Tidak berapa lama, kobaran itupun muncul lagi di tempat yang berbeda. Fenomena mistik ini terus-menerus berlangsung selama beberapa belas menit.

Apa yang diburu Kemangmang dalam kemunculannya di tengah rawa, sampai hari ini belum ada jawaban yang pasti. Sebab jenis makanan apa yang disukainyapun masih misterius.

Jin Kemangmang ini konon hanya muncul dan bermain-main dengan kobaran apinya di permukaan rawa. Tapi, sesekali makhluk halus ini menebar malapataka bagi manusia.

Sebelum areal rawa diubah menjadi petakan empang bandeng dan tambak udang, masyarakat yang mukim di sekitar pantai utara Indramayu sudah cukup akrab dengan penampakkan jin Kemangmang. Bahkan, sampai saat inipun disebutkan jin dalam wujud katak raksasa dengan tengkuk menyala-nyala itu masih muncul sewaktu-waktu, terutama di lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk.

Uniknya lagi, keberadaan kemangmang, di satu sisi kerap dinantikan, karena sebagai isyarah atau petunjuk kemakmuran pangan di desa setempat. Namun disisi lain, tidak ada seorang pun yang berharap akan bertemu dengannya, karena jika apes, bukan hanya cidera. Bahkan nyawapun jadi taruhannya.

Setidaknya, hal seperti itu dialami dua orang penggembala kerbau di areal rawa-rawa Blok Rawa Tengkele, Desa Krimun, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Carkiman, 23 tahun, warga Genteng, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, bersama teman seprofesi Tarim (45 tahun), yang tinggal di desa tetangga dengan Carkiman, dapat dicatat sebagai saksi mata yang menyatakan kalau Kemangmang memang masih ada.

Peristiwanya terjadi waktu Carkiman bekerja sebagai buruh gembala kerbau pada juragan di desanya. Statusnya hanya pawongan atau buru gembala kerbau milik H. Ridwan. Carkiman mendapatkan tugas menggembalakan sepuluh ekor kerbau berbagai jenis kelamin dan usia.

Upah jasa sebagai buruh gembala kerbau bukan berupa uang cash, melainkan berupa gabah tiap usai panen musim rendeng. Untuk mendapatkan lokasi yang cocok bagi binatang gembalanya, Carkim memilih menetap di sekitar rawa-rawa Blok Rawa Tengkele, berlokasi di luar wilayah desa tempatnya tongga;.

Di tempat itu tidak hanya dia sendiri. Beberapa buruh gembala kerbau lainnya pun menetap di lokasi yang sama. Sehingga puluhan ekor kerbau memenuhi kawasan rawa-rawa tersebut.

Dari sejumlah buruh gemgala kerbau yang ada, Tarim merupakan penggembala yang paling ramah serta sangat akrab dengan Carkim. Sama seperti halnya Carkiman, pria paruh baya itupun hanya berstatus buruh gembala.

Malam itu di kawasan rawa masih gerimis sisa hujan tadi siang. Carkiman dan Tarim sepakat tidur bersama dalam gubuk milik H. Ridwan. Sore menjelang Maghrib, Tarim baru kembali dari rumah majikannya buat mengambil perbekalan. Dalam kantung kresek warna hitam yang dibawanya terisi penuh gula, kopi, rokok dan makanan kering.

Carkiman yang sudah kehabisan perbekalan, merasa bersyukur lantaran temannya selalu membuka tangan untuk saling menolong dalam hal akomodasi.

Tanpa mengenal jam dan waktu, dua teman karib yang beda usia itupun duduk bersila di atas tikar pandan di lantai gubuk yang lembab. Dua cangkir kopi masih mengepulkan asap dengan baunya yang gurih. Ditingkahi kepulan asap rokok keretek murahan dari lubang mulut keduanya.

Untuk mengisi malam, Tarim paling banyak bicara. Dia dengan bangganya menceritakan setumpuk pengalaman sepanjang kariernya sebagai penggembala kerbau.

Selain pengalaman manis dan pengalaman pahit dalam hal ekonomi, sebagian di antaranya berkaitan dengan pengalaman mistis yang sangat mencekam.

Selama puluhan tahun menggembala kerbau dan bermukim dari rawa yang satu ke rawa yang lainnya, sudah tidak terhitung dia menemukan pengalaman mistis.

Menurut Tarim, ada beberapa jenis makhluk halus yang biasa bermukim di sekitar rawa. Namun dari sekian jenis makhluk halus penghuni rawa, Kemangmang-lah yang paling ganas dan berbahaya.

Di saat menjelaskan sepak terjang Kemangmang yang mengerikan dan berbahaya itu, di kejauhan tiba-tiba terdengar suara anjing dalam jumlah banyak. Bukan hanya menyalak dan mengeram, bahkan ada juga yang melolong panjang seakan tengah mengundang makhluk halus agar datang di tempat itu.

Saat itulah, sekitar seratus meter di depan gubuk, tepatnya di tengah genangan air rawa, tiba-tiba terlihat api berkobar. Kobaran api itu muncul sesaat, lalu kembali menghilang.

"Masya Allah, kita bakal celaka, Car!" Pekik Tarim, risau. Wajahnya yang semua ceria mendadak berubah tegang.

"Celaka? Apa maksud Mang Tarim?" Carkiman terbengong.

"Barusan kamu melihat kobaran api di tengah air rawa kan?" Tarim balik bertanya.

"Ya, saya melihatnya. Memangnya itu api apaan sih, Mang?"

Tubuh Tarim bergetar hebat. Bibirnyapun bergetar. Begitu pun suara yang keluar dari celah bibirnya bergetar dan terbata-bata, "I...i...itulah...itulah yang barusan saya ceritakan. Itu...itu api kemangmang, Car!" Urai Tarim.

Jantung Carkiman nyaris saja copot setelah mendengar penjelasan Tarim. Ternyata Kemangmang itu wujudnya kobaran api yang tidak padam terkena air.

Lalu Tarim membenamkan rokoknya ke dalam lantai gubuk yang lembab, sekaligus meminta Carkiman untuk mematikan rokoknya. Konon, Kemangmang sangat sensitif terhadap cahaya walau sekecil apapun. Diceritakan, jika sudah melihat cata, makhluk itu langsung mengejar ke sumber cahaya tersebut.

Tanpa diminta dua kali, Carkiman kontan melumatkan bara rokoknya ke atas lantai hingga padam seketika.

Tidak berapa lama pula, kobaran api aneh itu muncul di permukaan air rawa, bahkan hanya berjarak beberapa meter di depan gubuk. Rupanya makhluk itu sudah melihat cahaya rokok dalam radius ratusan meter tadi.

Baik Carkiman maupun Tarim langsung memanjatkan doa kepada Tuhan supaya makhluk itu tidak menyerang. Tapi, belum selesai memanjatkan doa-doanya, kobaran api berikut sosok katak sebesar kambing gibas secara cepat melompat dari dalam air dan menerjang ke arah Carkiman dan Tarim.

Menyadri datangnya bahaya, Tarim menyeret lengan Carkiman sekaligus menerobos ke samping gubuk. Baru saja keduanya bergulingan di atas tanah becek, Kemangmang sudah menggempur ke dalam gubuk.

Gubuk yang terbuat dari anyaman bambu itupun secara cepat terbakar, menciptakan sinar merah kekuningan. Dari dalam kobaran api gubuk melesatlah Kemangmang tertuju ke arah keduanya.

Sekuat tenaga, baik Carkiman maupun Tarim mempercepat larinya. Hanya mengandalkan cahaya bulan yang remang-remang, keduanya lari pontang-panting di antara rumpun belukar.

Setelah jatuh puluhan kali, baru keduanya menarik nafas lega. Keduanya bersyukur karena tidak sampai dibakar oleh Kemangmang. Malam itu keduanya tidur di tempat lain yang jauh dari rawa.

Keesokan paginya, barulah keduanya mendatangi tempatnya kejadian semalam. Ternyata, di gubuk yang tersisa hanyalah puing-puing hitam sisa arang gubuk.

Demikianlah sekilas cerita mengenai keganasan Kemangmang. Hantu jenis ini, di tempat lain bisa jadi juga ada. Hanya, namanya yang pasti berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar